Tuesday, August 23, 2011

The KBD Sonic Cooperative

~~Yuhuuu! Posting baru lagi. Bagi kalian yang memiliki cita rasa dan kecintaan akan bebunyian, Michael Kimaid (Ex-drummer Snapcase era awal Demo Tape) bersama rekannya Gabriel Beam membentuk The KBD Sonic Cooperative untuk menyajikan sebuah suguhan yang mungkin akan berkenan di hati kalian, simak saja review-nya oleh Indra Menus (To Die/Relamati Records) ini. This review made ​​into two versions; Indonesia and English. So check this band out!

Ulasan oleh Indra Menus (Indonesia):
Mungkin belum banyak yang mengenal tentang band eksperimental dari Toledo, Ohio ini. Apalagi dengan jenis musik yang sangat tidak pasaran seperti yang mereka mainkan ini. Jujur, saya sendiri lebih menyukai band-band seperti ini yang merilis karyanya ke dalam bentuk video bukan audio, karena menurut saya dalam konteks musik eksperimental, proses merupakan sebuah hal yang lebih utama ketimbang hasilnya. Dan untuk menikmati sebuah proses akan lebih detail jika kita bisa melihatnya secara audio dan visual. Kebanyakan orang pasti setuju kalau dalam sebuah album band yang memainkan musik seperti ini, materinya hampir semua seperti mirip antara satu track dengan track lain, bahkan antara satu band dengan band yang lain agak susah dibedakan. Intinya, kalau kita tidak mengenal dan mempelajari musik seperti ini, maka kita juga tidak akan menyukainya.

Ok,balik lagi ke The KBD Sonic Cooperative.

Otak di balik proyek jenius ini adalah Gabe Beam dan Michael Kimaid, sementara dua orang membantu mereka sebagai kolaborator, yaitu Colin Helb dan Ryan Dohm. Apa yang mereka lakukan di sini sangatlah menarik dan tidak berlebihan, mereka mempunyai sense of self discipline yang bagus. Mereka mempunyai sense akan penggunaan alat dan sound yang sesuai bahkan ketika mereka menggunakan part part ambient sehingga membuat materi mereka terasa nyaman untuk di dengarkan (bagi yang menikmati musik-musik seperti ini tentunya). Improvisasi yang menarik tanpa perlu meledak-ledak, pas sesuai takaran lah istilah kasarnya. Ini adalah sebuah improvisasi yang lebih menekankan diri ke minimalis dan penggunaan ruang yang ekstensif bersamaan dengan perubahan ritme yang dinamis. Terasa berat deskripsi tadi? Well, begitulah kebanyakan band band seperti ini terlihat minimalis tapi justru essensi nya menjadi dalam ketika dikaji. Ah, atau mungkin kata-katanya saja yang berlebihan? Mungkin iya, mungkin juga tidak.

Rilisan mereka, (Four Plus One) yang dirilis oleh Eh? Records berisi 4 studio tracks dan 30 menit live performance yang solid setidaknya membuktikan bahwa The KBD Sonic Cooperative memang berniat untuk mengeluarkan kemampuan terbaik mereka dalam mengolah sound  di dalam "ruangan yang sunyi". Mereka mengolahnya sedemikian rupa sehingga improvisasi yang tercipta dari kesunyian tadi berubah menjadi sebuah ladang bebunyian yang pas didengar di telinga, tanpa perlu terdengar berlebihan seperti band band eksperimental yang outputnya kadang terdengar memekakkan telinga. Ini adalah noise yang ramah dengan telinga. 
Maafkan kesimpulan saya, tapi kamu mesti mengenal bebunyian ini untuk menikmatinya, tanpa itu maka kamu hanya akan mendengarkan sesuatu yang kosong tanpa arti.

Reviewed by Indra Menus (English):
Not many people know about the experimental band from Toledo, Ohio. Moreover, with the kind of music as they play. Honestly, i prefer bands like this who released his work into the form of a video rather than audio, because I think in the context of experimental music, the process is a main thing more than the result. To enjoy the process, will be more detailed when we could see through the audio and visual. Most people would agree that in an album the band that plays music like this, almost all such similar material from one track to another track, even from one band to another band that's rather difficult to distinguish. The point is, if we do not know and learn music like this, we will not like it.

Ok, back to The KBD Sonic Cooperative.

The genius man behind this project is Gabe Beam and Michael Kimaid, while two people to help them as collaborators, namely Colin Helb and Ryan Dohm. What are they doing here is very interesting and not excessive, they have a good sense of self discipline. They have a sense about the use of appropriate tools and sound even when they use the ambient part that makes their material feel comfortable in listening (for those who enjoy music like this of course).
 An interesting improvisation, without overkill. Very fitting. This is an improvisation that more emphasis to the minimalist and the extensive use of space along with a dynamic rhythm changes.  The description was heavy? Well, that's how most bands like this looks minimalist but instead it the essence becomes very deep when it assessed. Ah, or maybe my words are redundant? Maybe so, maybe not.
Their release, (Four Plus One) released by Eh? Records contains 4 studio tracks and 30 minutes a solid live performance. At least proves that The KBD Sonic Cooperative was intending to release their best ability in processing sound in a "quiet room". They process it in such a way that improvisation created by the silence had been transformed into a field sounds, that fit in the ears. Without sounding too much like a whose experimental bands, that sometimes output sounded deafening. This is a friendly noise.  
Sorry for my conclusions, but you must know this sounds to enjoy. Without it, you just listen to something that is empty without meaning.

Info, news, & contact:

Listen and download:






 

Saturday, August 20, 2011

Kick It Out: Save My Country (Video Clip)

~~Posting lagi! Kali ini ada video klip dari Kick It Out, band hardcore dari Bandung. Cukup mengejutkan juga mereka merilis video klip mereka, termasuk cepat menurut saya. Salut! Hehe..
Videonya bagus. Menampilkan wajah-wajah tampan mereka, mungkin untuk menghemat biaya pengeluaran band. Jadi mereka hanya menampilkan line-up band. Hehe.. Lirik lagu ini juga mencoba menyadarkan kita akan pentingnya untuk menjaga apa yang bangsa ini punyai, khususnya kebudayaan. Tentunya agar tidak dicuri oleh bangsa lain. Ya, silakan dinikmati video klip mereka ini. Semoga bermanfaat!

Kick It Out contact: 









Friday, August 5, 2011

Fat In Diet - Decade [2011] Full Length Album

~~Yippie! Bertemu kembali dengan posting baru. O, iya. Sebelumnya, kami tim editor, serta para kontributor blog WTP! mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa untuk teman-teman yang Muslim. Semoga bulan Ramadhan ini membawa kedamaian untuk kita semua. Amin!
Kali ini postingan datang dari teman-teman Fat In Diet, band gothic metal asal Ungaran-Jawa Tengah. Mereka telah menelurkan sebuah album di tahun ini. Musiknya yang variatif, membuat saya suka dengan band yg satu ini. Gothic metal yang nggak membosankan, menurut saya. Untuk kalian yang berminat membeli CD mereka, kalian dapat menanyakan langsung ke alamat kontak mereka. Pada bagian review, kali ini saya dibantu seorang teman. Terima kasih buat Haris (Armored, Hellgods, & Justice) yang telah meluangkan waktu untuk me-review postingan kali ini. Langsung saja simak uraian-uraian om Haris dan nikmati keheningan malam ini bersama Fat In Diet! Kalian juga bisa download satu lagu dari album mereka secara gratis!!! Terima kasih teman-teman F.I.D! Terima kasih Rahmanika! Check 'em out!! 

FAT IN DIET – DECADE Fatkill Records [2011]
Reviewed by Haris Darmansyah
(Drummer of Hellgods, Justice, & Armored)

Mendengar intro dari rilisan ini saya menaruh ekspektasi yang besar untuk keseluruhan isi album. Sebuah informasi yang menyatakan jika mereka mendefinisikan musik mereka sebagai hardcore/metalcore sejenak menghilang, karena komposisinya yang begitu dark. Dan harusnya track selanjutnya terdengar lebih kejam untuk menjadi klimaks dari aransemen intronya. Namun, sisi melodius band ini seperti ingin lebih terdengar.
Heaven’s Daughter, Beauty Of The Death, Between Hope and Fall, hingga Two Face Of Our Faith (Yang saya kira adalah Progenies Of The Great Apocalypse-nya Dimmu Borgir karena mendengar intronya yang mirip) sebagai track-track awal di album ini membuat saya menebak-nebak akan seperti apa track-track selanjutnya. Overall, band asal Ungaran-Jawa Tengah ini menunjukan sebuah ambisi yang jauh dari kategori ‘maksa’. Apa yang mereka perdengarkan di album ini cukup layak disandingkan dengan band-band berkualitas lainnya, meski mungkin dari segi konsep memang tidak terdengar baru. Just like what they say: “ We ain’t just having fun, Maybe this just an escapement for some us. But we are together, Singing our song loud.” Sebuah ambisi dan goal yang akhirnya terpecahkan juga.
Silahkan nikmati track-track apik yang mereka berikan dari yang terdengar dark, melodius, agresif, hingga track terakhir berjudul “Flame Still Burn” dengan ketenangan suasana Ballad-nya.
Cukup direkomendasikan.

Fat In Diet contact: