~~Akhirnya beres juga ngedit posting baru. Padahal hanya dari bahasa saja, tp cukup membuat dahi mengerut. Haha
Kali ini posting dari teman-teman Ansaphone. Semua materi review dibantu oleh RV dari wethepeople! Thanks bro! Bukan hanya dibantu dari segi bertambahnya jumlah upload-an, tetapi juga di sini RV membahas secara detail tentang single Ansaphone ini. Selamat membaca dan selamat menikmati posting kali ini. Semoga bermanfaat! Feel free to download!!!
Berkenalan dengan Ansaphone
Buat teman-teman yang belum/baru mendengar nama Ansaphone, mari saya perkenalkan terlebih dahulu, Ansaphone adalah teman-teman saya (*ga penting banget)..Hehe,
Ansaphone dibentuk pada tahun 2003, nama band diambil dari lirik Radiohead. Band ini sering berganti-ganti personel, khusunya di posisi drum. Line up awal (yang saya ingat) ialah: Jajat Sudrajat W. (Vokal - Gitar), Adhitya Akhmad Wijaya (Gitar), Riki Herdiansyah (Gitar), Rian Harfiana (Bass), Vicky Gustiawan (Drum), dan Ilham Santos (Keyboard).
Buat teman-teman yang belum/baru mendengar nama Ansaphone, mari saya perkenalkan terlebih dahulu, Ansaphone adalah teman-teman saya (*ga penting banget)..Hehe,
Ansaphone dibentuk pada tahun 2003, nama band diambil dari lirik Radiohead. Band ini sering berganti-ganti personel, khusunya di posisi drum. Line up awal (yang saya ingat) ialah: Jajat Sudrajat W. (Vokal - Gitar), Adhitya Akhmad Wijaya (Gitar), Riki Herdiansyah (Gitar), Rian Harfiana (Bass), Vicky Gustiawan (Drum), dan Ilham Santos (Keyboard).
Singkat cerita Vicky, Rian, dan Ilham pun keluar dari band, kemudian posisi mereka digantikan oleh Errol Erlangga (drum), namun Errol tidak lama, dan digantikan oleh Harry 'koi' Pangabdian M. Y, Rian digantikan oleh Naufal 'domon' Azhari dari band 1900Yesterday, dan Ilham Santos oleh Ilham Fitrianto Rahardjo, formasi ini yang bertahan sampai sekarang.
SOUND DESCRIPTION/MUSICAL INFLUENCE (Reviewed by RV-wethepeople!)
Di antara kalian mungkin bertanya apa aliran/genre/jenis musik mereka...Hmmm apa ya??, Alternative? Experimental? Rock? Shoegaze? Post-rock? Britsound? Indie-rock? Space-rock? Sad-core? Atmospheric noise? Atau bahkan Reverb dreamy? Yup..semua jawaban/pelabelan/penamaan yang disebutkan tadi benar semua. Karena tercantum di MySpace dan FB mereka, juga tentunya sebagian besar adalah pelabelan media-media lain yang udah duluan ngereview. Tapi semuanya terserah kalian, karena pelabelan seperti ini takkan pernah menemukan titik paling deskriptif, atau labeli sendiri aja oleh kalian musik mereka, mau dengan galau-core!,instruexperiment!,ambience-punk!,..bluahh atawa naon weh lah bebaskeun! ..Haha,
Yang saya tahu mereka adalah pendengar; Sigur Ros, EF, Toe, Explosion In The Sky, Mogwai, Hammock, dan masih banyak lagi yang lainnya yang malah tidak saya tahu dan ikuti satu persatu sound dan musiknya seperti apa.
Yoww..mengutip pernyataan dari keyboardist-nya, Ilham: "..Dengerin Ansaphone enaknya di kostan atau di gunung. Hahaha..” Ahh, kata saya mah tidak!, berhubung handphone saya tidak bisa memutar lagu dan di rumah speaker-nya rusak, untuk kali ini mah enaknya di tempat kerja saya, pagi-pagi, ditemani segelas Kapal Api, dan dengan speaker M-Audio yang flat (speaker monitor untuk studio rekaman), maka jadilah review ini, enjoy!
THE SONG
'Fadding Away' adalah single terbaru Ansaphone yang beberapa waktu lalu diadakan launching-nya lewat sebuah showcase di salah satu cafe diBandung .
Song structure yang di-compose dengan begitu apiknya, memadukan petikan-petikan (picking), kocokan (strumming) gitar berbalut efek-efek modulasi (reverb, delay, dll) yang cukup proporsional, dan iringan nada rendah yang dihasilkan oleh bass dengan touch & feel yang lebih nge-pop dikawinkan dengan kick drum, yang menurut saya sudah cukup "kawin" (nge-blend), lalu vokal yang sangat ber-reverb dan mengawang-awang ditambah blocking string juga fill piano dari keyboard, kesemuanya memberi pengaruh besar tehadap sound secara keseluruhan dalam memberi kesan 'dreamy'! Yah, mungkin itu gambaran umumnya dari musik Ansaphone, dan dari lagu ini. Untuk empat menit awal ya seperti itulah, menit berikutnya saya akan bahas secara khusus.
4:55..Hey, ke mana suara vokal Jajat nya??? Kok malah penuh gemiricik suara-suara cymbal plus fill gitar??? Wah, apakah ini jadi ending song-nya??? Bukan..bukan, justru di sinilah saat-saat menuju klimaksnya. Hmm..mungkin ini juga yang menjadi alasan kenapa Ansaphone oleh orang-orang, media-media lain, juga oleh mereka sendiri dilabeli post-rock. Lalu kapan klimaksnya ini??
Masuk menit..
6:03..Hmm, udahan yaa?? Nggak ada gemericik cymbal lagi, fill-nya pun terkesan memperlambat tempo. Terus fill piano pun didendangkannya...apa ini?? Wohoho, ternyata ini part low temponya sebelum akhir lagu. Iya, bisa jadi karena ini juga beberapa media mendeskripsikan sound/musik mereka seperti Explosion in The Sky dan Mogwai. Enya lah sip!
7:17 Waduh,naha jadi "gandeng"?? Yup! kita masuk di akhir lagu, mencapai klimaks! Semua instrument seperti memainkan fill mereka masing-masing. Iya, karena ini juga mungkin media melabeli mereka dengan istilah "noisy", dan teman saya pernah bertanya "exploision banget geuning nya!?" Heueuh lah kumaha maneh weh! Yang pasti ending ini makin meyakinkan saya dan menjadi alasan kuat kenapa mereka tidak mau membawakan “fading away” yang saya "rikues” dan usulkan pada acara undangan penikahan teman kemaren-kemaren. Hehehe
Keep up the good work buat Ansaphone, ditunggu kaos-kaos, ehh..salah, maksudnya karya-karya berikutnya. Haha
Buat kalian selamat mengunduh dan mengapresiasi! *RV-wethepeople!
SOUND DESCRIPTION/MUSICAL INFLUENCE (Reviewed by RV-wethepeople!)
Di antara kalian mungkin bertanya apa aliran/genre/jenis musik mereka...Hmmm apa ya??, Alternative? Experimental? Rock? Shoegaze? Post-rock? Britsound? Indie-rock? Space-rock? Sad-core? Atmospheric noise? Atau bahkan Reverb dreamy? Yup..semua jawaban/pelabelan/penamaan yang disebutkan tadi benar semua. Karena tercantum di MySpace dan FB mereka, juga tentunya sebagian besar adalah pelabelan media-media lain yang udah duluan ngereview. Tapi semuanya terserah kalian, karena pelabelan seperti ini tak
Yang saya tahu mereka adalah pendengar; Sigur Ros, EF, Toe, Explosion In The Sky, Mogwai, Hammock, dan masih banyak lagi yang lainnya yang malah tidak saya tahu dan ikuti satu persatu sound dan musiknya seperti apa.
Yoww..mengutip pernyataan dari keyboardist-nya, Ilham: "..Dengerin Ansaphone enaknya di kostan atau di gunung. Hahaha..” Ahh, kata saya mah tidak!, berhubung handphone saya tidak bisa memutar lagu dan di rumah speaker-nya rusak, untuk kali ini mah enaknya di tempat kerja saya, pagi-pagi, ditemani segelas Kapal Api, dan dengan speaker M-Audio yang flat (speaker monitor untuk studio rekaman), maka jadilah review ini, enjoy!
THE SONG
'Fadding Away' adalah single terbaru Ansaphone yang beberapa waktu lalu diadakan launching-nya lewat sebuah showcase di salah satu cafe di
Song structure yang di-compose dengan begitu apiknya, memadukan petikan-petikan (picking), kocokan (strumming) gitar berbalut efek-efek modulasi (reverb, delay, dll) yang cukup proporsional, dan iringan nada rendah yang dihasilkan oleh bass dengan touch & feel yang lebih nge-pop dikawinkan dengan kick drum, yang menurut saya sudah cukup "kawin" (nge-blend), lalu vokal yang sangat ber-reverb dan mengawang-awang ditambah blocking string juga fill piano dari keyboard, kesemuanya memberi pengaruh besar tehadap sound secara keseluruhan dalam memberi kesan 'dreamy'! Yah, mungkin itu gambaran umumnya dari musik Ansaphone, dan dari lagu ini. Untuk empat menit awal ya seperti itulah, menit berikutnya saya akan bahas secara khusus.
4:55..Hey, ke mana suara vokal Jajat nya??? Kok malah penuh gemiricik suara-suara cymbal plus fill gitar??? Wah, apakah ini jadi ending song-nya??? Bukan..bukan, justru di sinilah saat-saat menuju klimaksnya. Hmm..mungkin ini juga yang menjadi alasan kenapa Ansaphone oleh orang-orang, media-media lain, juga oleh mereka sendiri dilabeli post-rock. Lalu kapan klimaksnya ini??
Masuk menit..
6:03..Hmm, udahan yaa?? Nggak ada gemericik cymbal lagi, fill-nya pun terkesan memperlambat tempo. Terus fill piano pun didendangkannya...apa ini?? Wohoho, ternyata ini part low temponya sebelum akhir lagu. Iya, bisa jadi karena ini juga beberapa media mendeskripsikan sound/musik mereka seperti Explosion in The Sky dan Mogwai. Enya lah sip!
7:17 Waduh,
Keep up the good work buat Ansaphone, ditunggu kaos-kaos, ehh..salah, maksudnya karya-karya berikutnya. Haha
Buat kalian selamat mengunduh dan mengapresiasi! *RV-wethepeople!
Ansaphone story:
Ansaphone had a convoluted start. In the beginning, Jajat, Vq, Ricki, Rendi and Obur were in a band together. The early days were rough and two members left the band stating boredom.
Later the band went into a hiatus which was lifted when Jajat, the principle founder of Ansaphone, decided to revive the band. Vq and Ricki agreed to restart the band. And with the new name, Ansaphone, they started to create post-rock soundscapes not unlike famed post-rock greats Explosions in the Sky and Mogwai. Ansaphone found rhythm and melody in Adhit (bass) and Rian (guitar) to augment the Ansaphone sound.
Most recently they just released a critically acclaimed EP entitled “Morning Lights Recover” a collection of soundscapes Ansaphone hopes to bewitch listeners into a state of calm and trance.
Later the band went into a hiatus which was lifted when Jajat, the principle founder of Ansaphone, decided to revive the band. Vq and Ricki agreed to restart the band. And with the new name, Ansaphone, they started to create post-rock soundscapes not unlike famed post-rock greats Explosions in the Sky and Mogwai. Ansaphone found rhythm and melody in Adhit (bass) and Rian (guitar) to augment the Ansaphone sound.
Most recently they just released a critically acclaimed EP entitled “Morning Lights Recover” a collection of soundscapes Ansaphone hopes to bewitch listeners into a state of calm and trance.
Ansaphone contact:
No comments:
Post a Comment